Sinopsis Unmei Kara Hajimaru Koi Episode 5
Kei cuma diem melirik dengan tatapan nggak suka sama neneknya. Ibu Aya keknya masih murka.
“Kamu bersyukur?Tidak ada yang perlu disyukuri. Putrikulah yang melewati kala sulit. Itu,tidak adil bukan?”
“Aku mengakui ini semua kesalahan cucuku yang kurang pandai. Bagaimana kami mampu menebusnya?”
Ibu melirik Kei.” Biar saya mendengar perkataan sang pria.”
Kei dengan tegas menyampaikan,”Aku akan mengurus semua biaya sehabis melahirkan sedangkan untuk hal lainnya saya tidak bisa berjanji.”
“Jadi kamu tidak akan menikahinya atau bertanggung jawab?”tanya ibu marah.” Kamu hanya memakai putriku sebagai alat melahirkan anak?” (betul mak!) abang Aya yang single yang pakai baju pink itu menenangkan ibunya.
Baca juga Sinopsis Unmei Kara Hajimaru Koi Episode 4
Nenek menyahut halus,” Aku berencana menyambutmu menjadi keluarga Ichijo.”
“Apa maksud nenek? Aku tidak mampu mengkhianati Anna!” protes Kei.
Kakak baju kaos pink yang belum tahu namanya akuh,,
“Sekarang sudah terlambat untuk itu. Tubuhmu telah mengkhianatinya.” Muka kei jadi lucu dikatain kayak gitu.
“Kita harus memakai ini sebagai syarat perjanjian. Buat mereka jangan membeli pabrik sebagai ganti mempertahankan bayi.”
“Syarat? Putriku bukan aset? Sanggah ibu lucu. Dua orang pembuat onar pun tiba. Chichi dan Ruru.
Mereka berlutut minta maaf. Melihat hal itu Miki abang Aya yang lagi hamil ikut ikutan membungkuk memohon pada Aya.
“Ini menyangkut mata pencaharian kami. Kumohon. Bayi yang kamu kandung satu satunya harapan kami. “Tunggu.. Hentikan Miki.”pinta Aya terlihat kebingungan.
Nenek lagi lagi menyahut,”Aku mengerti. Jika Aya ingin melahirkan pewaris ichijo,saya berjanji tidak akan memecat para pegawai pabrik.”
“Nenek!”teriak Kei.
Ibu: “Tunggu sebentar. Pernikahan harus diputuskan oleh kedua belah pihak. Dia jelas tidak berniat menikahinya.”
Sambil nunjuk kei yang kelihatan kesal. “Aku sudah mampu melihat penderitaan yang harus dihadapi Aya. Bagaimana mampu saya menyerahkan Aya?”
Hening. Beralih adegan.
Di new york di suatu studio tari. Anna sedang latihan keknya. Dia berhenti demi melihat foto Kei di ponselnya. Kei maaf sebab selalu keras kepala.
Nenek lagi duduk duduk di bangku di pelataran rumah aya,eh si Kei lagi mondar mandir. “Kei. Kei” panggil nenek lembut.
Kei mendekat ikut duduk disampingnya. “Apapun yang nenek katakan aku tidak akan menikah. Aku tidak keberatan membesarkan anak itu.”
“Nenek mengerti. Berikan ponselmu pada nenek.”
“Nenek ingi menelepon siapa?”tanya kei sambil ngasih ponselnya ke nenek.
“Nenek akan memberitahu Anna apa yang terjadi.”
“Apa? Apa nenek sudah abnormal?”
“Dengan hati lapang dada kamu akan minta maaf padanya dan mengakui kesalahanmu.
Namun siapa yang tahu apa Anna akan memaafkanmu alasannya tidur dengan perempuan lain? Jika itu nenek ,nenek tidak akan pernah memaafkanmu.”
“Lalu bagaimana?”
“Kei maukah kamu mendengarkan nenek?”
Aya sama kedua kakaknya dan ibunya lagi diskusi nasib Aya.
Miki yang lagi hamil bilang.” Pikirkan saja nasib aya. Selama ini dia selalu dilupakan seperti bunga hiasan dinding.
Sekarang beliau berkesempatan untuk melindungi pabrik dengan bayi di perutnya. Bukankankah itu patut dibanggakan?”
Kakak satunya,” Biar kuberitahu. Ada resiko ditinggalkan jika beliau keguguran. Dia harus menikah.”
Ibu protes,” Apa hanya itu yang bisa kalian tawarkan?Kalian bicara seolah olah itu bukan urusan kalian. Bagaiamana bila memikirkan kebahagiaan adik kesayangan kalian?”
“Kami memikirkannya. Menikah dengan keluarga kaya bukankah itu janji akad nikah terbaik? Semua prasyarat terbaika ada di sana. Bukankah itu cantik?”
“Omong omong fakta bahwa laki-laki itu menghentikanmu di rumah sakit berarti ia punya sedikit rasa iba. Jika ingin mempertahankan bayi itu kamu harus memberinya keluarga yang layak dan senang.”
“Kami menerima kesimpulan. Demi kebaikan pabrik dan anak yang belum lahir,Aya akan menjadi istri resmi sang tuan muda.”
“Ayo kita keluar.Mungkin akan ada hadiah pernikahan sebesar ini.” Kedua abang bertepuk tangan bahagia sedang Aya diam meringkuk.
Aya kemudian mengangkat tangannya. “Namun Kei tidak mau menikahiku.”katanyapolos.abang baju pink menepuk jidatnya.
Tetiba terdengar ketukan pintu dan suara Kei. Ia minta bicara berdua sama Aya.
Sambil jalan Aya minta maaf atas segalanya pada Kei. “Aku mengerti keadaanmu yang sulit. Aku juga ingin membantu pegawai pabrik.
Namun saya tidak ingin merepotkanmu. Keitiba tiba mendorong Aya ke dinding menciptakan beliau ketakutan.
“Ayo kita menikah!”ungkapnya.
“Apa?”
“Kamu tidak berilmu menilai laki-laki.”
“Itu…”
“Aku sudah berpikir masak masak. Tidak akan kubiarkan laki-laki yang tidak berguna membesarkan anakku. Sudah kupustuskan.Aku akan menikahimu!” Kei seolah berteriak padanya dengan tatapan tajam.
“Bukankah itu seharusnya lamaran? Kenapa kamu berteriak?”tanya Aya takut takut.
“Kenapa kau menangis?”tanya kei kemudian menawarkan sapu tangannya. Aya menyeka ingusnya tanpa malu aib.”Bagaimana dengan Anna?”
“Aku akan mencari cara. Sebelum itu aku ingin jawabanmu atas lamarannya.”“Aku akan menikahimu dan melahirkan bayi ini. Namun aku punya syarat.”
“Syarat?”
“Jangan memecat orang yang bekerja di pabrik. Mereka semua orang baik.”
“Baiklah.”
“Sungguh?”
“Kalau begitu berjanjilah padaku.” Kei masih menatap Aya dalam hati ia berkata maafkan saya Anna.
Demi merahasiakan ini,aku menyetujui syarat nenek. Aku akan menjalani pernikahan ini,kemudian menceraikannya. Aku berjanji.” Aya berterima kasih.
Kedua kakak muncul dibelakang mereka dan memuji Aya. Kei berkata seharusnya ia melakukannya di depan mereka.
“Kita harus bersyukur kepada Tuan Sumisaki,dewa sumisaki.”
Ibu:”Omong omong meskipun dia sudah melamar bisakah kita mempercayai pria ini? Dia mungkin hanya akan ingkar akad.”
“Kuharap tidak.”
Nenek:” Waktu yang tepat. Karena semua orang ada di sini,kita akan mengunjungi ilahi kalian sekarang untuk menyatakan cita-cita kalian.
Ibu: “Maksudmu dewa sumisaki?”
“Benar.”
Semua mengangkat tangan ke atas Kei ikut ikutan. Hahaha.
“Tunggu sebentar nenek.”
Ibu:”kabarbaik jangan ditunda.”
Semuanya pun pergi ke kuil.
Suara ibu:” Tuan Sumisakiputri ketigakuAya akan menikah.ini semua berkat karuniamu atas kebaikan kelurga Sato. Terima kasih sudah melindungi kami.”
Miki memberitahu saatnya bertukar cincin. Aya duluan yang memasangkan cincin di jari Kei.
Lalu kei dengan berat hati melepas cincin yang dipakai bandul di kalungnya. Kei keknya terpaksa gitu dikala memakaikan cincin di jari Aya. Tapi Aya bahagia.
Selanjutnya miki menyuruh mereka menandatangani formulir sertifikat pernikahan. Aya tanda tangan duluan.
Kei masih terlihat ragu ragu. Ibu menasehati masih belum terlambat jika dia masih tidak yakin.
Ibu pura pura mengajak Aya ke rumah sakit. Nenek melihat kei dan mengancam akan menelepon Aya.” Berikan ponsel Kei padaku.”Ando menyerahkan ponsel keipada Nenek.
“Bagaimana cara melaksanakan panggilan internasional?” tanyanya dengan kemayu. Kei yang ketakutan pun tanda tangan.
Mereka berdua pun resmi menjadi suami istri. Semua tampak senang kecuali Kei.
Setelahnya Aya Chichi dan Ruru mengantar nenek dan Kei ando naik kapal. Nenek baik banget,”Aku merasa terhormat menjadi bagian dari keluargamu.”
“ Aku juga”kata Aya malu aib.
“ Jangan ragu memberitahuku kalau kau butuh sesuatu.”
Ruru dan chichi mengikuti Kei.
“Pak Ichijo.”
“Apa?”
“Aku sudah mendengarnya. Keluargamu terpandang hanya punya putra tunggal selama ini.
Jadi,saya menyiapkan ini. Ini perhiasan l****o tradisional keluarga kami. Ini sudah dicoba dan diuji. Kamu menjadi lebih energik sehabis meminumnya malam itu,bukan?”
“Malam itu?” Kei mulai curiga.
Di atas kapal yang lagi jalan. Ando dan nenek masih dadah dadah. Kei diujung pagar mengingat malam itu sat beliau bermalam sama Aya.
Kei teringat dikala keduanya memberi minuman yang katanya dari seorang wanita yang dia kira itu Anna dan kei meminumnya begitu saja.
Setelahnya ia jadi kepanasan dan tak mampu menahan diri lagi. Kei menyadari itu tipuan. Ia pun marah.
Ia berteriak dengan lantang.” Hei kapan kalian semua memasang perangkap itu? Aya apa kamu juga komplotannya?”
Sayangnya mereka kurang jelas mendengarnya. Aya chichi dan ruru masih dadah dadah. Aya terlihat bahagia. Aya menoleh kepada mereka,”tampaknya beliau sedang berteriak.”
Ruru menjawab,” Mungkin bertanya apa kau mau ikut?” kyknya Ruru tau deh kei ngomong apa.kasihan aya.
Percaya saja Aya ngejawab,”Ya,tentu saja”
Kei mendengarnya,”Tentu saja.” “Kamu berbohong kepadaku!” Kei meronta ronta seakan mau melompat ke maritim. Ando berusaha menenangkan. Nenek tetap duduk tenang.
Malam hari. Aya lagi ngemil puding di teras rumahnya. Aya melihat cincin dari kei. Ia terlihat senang. Ibu tiba ibu senang Aya selera makannya jadi banyak. Aya mengakui ingin makan semuanya. Ibu memberi Aya sesuatu.
“Ini hadiah pernikahannya. Ibu khawatir kau tidak akan pernah menikah. Jadi,ibu menyimpan yang terbaik untukmu.”
“Tidak,simpan saja untuk ibu kelak.”
“Bukalah”
Aya membuka kotaknya yang berupa kalung mutiara.
“Ini warisan yang ditinggalkan untuk keluarga kita. Akan terlalu menyedihkan jiak kamu tidak punya perhiasan saat menikah. Dengam ini kamu mampu merasa besar hati pada keluarga kita.”
“Maafkan saya alasannya membuat kekacauan ini.”
“Apa maksudmu? Dasar gadis kurang pandai.”
Ibu tertawa,Saat tahu ibu mengandungmu,ibu agak takut memilikimu. Ibu problem harus bagaimana.
Ibu tahu ayahmu akan bahagia bila ibu memberitahunya. Kaprikornus ibu pikir akan membisu membisu melaksanakan pengguguran dan berkeliaran didekat rumah sakit.
Itu mengerikan.” Ibu tertawa keras. Lalu melanjutkan,”Akhirnya dikala ibu sudah mengambil keputusan itu,membuka pintu dan menyadari itu sudah tutup.
Ibu pergi ke sana lagi,tapi itu sudah tutup. Ibu terus pergi di saat itu sudah tutup. Tanpa ibu sadari,kau pun terlahir ke dunia.”
“Aya kau orang paling baik yang pernah ibu kenal. Kamu selalu memikirkan orang lain. Kamu putri ibu yang ibu banggakan. Pria itu…Apa ia ikhlas menikahimu?”
“Entahlah.”
“Jika hidupmu begitu berat di sana,kamu boleh pulang.”
“Aku akan baik baik saja. Kei tampak kaku dari luar. Tapi kalau terjadi sesuatu aku yakin dia akan membantuku.
”lihat sang pangeran tiba” itulah yang kurasakan.” Aya membayangkan dikala pertemuan pertamanya dengan Kei.
“Begitukah?”tanya ibu tersenyum kemudian masuk ke dalam.
Aya tertawa sendiri. Lalu mengelus elus perutnya.
“Karena kau anak pangeran aku akan memanggilmu pangeran kecil. Pangeran kecil yang menyukai puding. Ayahmu adalah orang baik. Jadi kamu bisa lahir tanpa kekhawatiran.”
Kei di rumahnya lagi nonton video rekamannya dikala bersama Anna.
“Anna! Panggil Kei.Katakan apa yang kamu suka dariku”
“Wajahmu. Hanya bercanda.”
“Wajahku”
“Tidak.saya bercanda. Aku suka kamu yang baik hati. Dan apa lagi. Biar kupikirkan. Tanganmu anggun.”
“Tanganmu juga anggun”
“Benarkah?”
“Kamu anggun hari ini.”
“Terima kasih.”
Kei minum sendiri dan teringat Aya. Ia tampaknya marah.” Wanita itu juga. Dia menipuku dengan perilaku polosnya.”
Kei menelepon seseorang.” Pak kitamizawa besok saat Aya menyerahkan surat pengunduran dirinya,saya ingin kamu memperlihatkan sesuatu padanya.”
Besoknya Aya membawa koper dan barang lainnya. Ia berada di kantornya sekarang. Kei sms akan menjemputnya dan menyuruhnya menunggu di pintu masuk sehabis ia selesai. Aya terlihat bahagia.
Saat Aya masuk ke kantornya sobat temannya eksklusif menempelinya catatan tanpa bertanya kabarnya atau apapun.
Aya memberanikan diri mengatakan dengan keras,”Aku mengundurkan diri hari ini. Terimakasih atas segalanya selama ini.”
Kasihan banget Aya. Sayangnya teman temannya tidak ada yang mendengarkan dan sibuk sendiri sendiri.
Aya bertemu atasannya pak Kitamizawa yang memberinya dokumen ajakan Kei.
“Jangan ragu menemuikujikakamu butuh sesuatu aku akan memberimu diskon 20 persen.”
“Terima kasih banyak. Namun,kurasa aku tidak butuh bantuanmu.” Pak kitamizawa tertawa lebar kemudian Aya pamit undur diri sambil membawa semua barangnya. Setelah Aya pergi Kitamizawa terlihat abnormal mungkin beliau iba pada Aya.
Aya masih terlihat bahagia tanpa menyadari dokumen apa yang diberi Kei untuknya. Ia menelepon Kei.” Halo”
“Apa?” jawbab Kei ketus.
“Pak kitamizawa memberiku dokumen darimu dan saya sudah tamat. Kamu bisa menjemputku kapan saja.”
“Jadwalku berubah.kamu tiba sendiri kemari.” Kei menutup teleponnya begitu saja. Aya terlihat sedih.
Aya membawa barang barangnya sendiri sambil melongo. “ Apa boleh buat. Dia laki-laki yang sibuk.”
Ia lewat di depan Hayato yang menyapanya tapi Aya sepertinya tidak melihatnya.
Hayato mengagetkannya dengan memegang kedua pundaknya membuat kardus di tangan Aya melayang dan jatuh awut-awutan.
“Hayato?”
“Reaksi berlebihan apa itu?”
“Maaf. Maafkan saya.”
Hayato membantu Aya memunguti barang barangnya yang jatuh dan ia mendapatkan surat dari pak kitamizawa.
Sebuah formulir perjanjian perceraian. “ Apa ini?” ia bertanya pada Aya.
Aya tampaknya tidak tahu. “Pak Kei hanya sibuk. Sebenarnya beliau sangat baik.”kata Aya mirip lebih pada dirinya sendiri.
“Tidak masalah jikalau terkadang kamu mengandalkanku.”
“Terima kasih.”
Mereka duduk berdua.
“Bolehkah…” Aya ketakutan sendiri ketika hayato mengambil sesuatu di sampingnya.padahalhayato cuma mau ngambilpostit kemudian menempelkannya di pundak Aya. Sepertinya hayato meminta sesuatu yang baik.
“Ini kali pertamaku menerima catatan tempel diluar pekerjaan. Sejujurnya saya merasa cemas saat dia tidak datang menjemputku. Tapi aku baik baik saja kini. Terima kasih.”
Aya menoleh pada Hayato yang tersenyum mengangguk.
Aya datang di rumahnya Kei.
“Permisi. Aku datang.” Kayak nobita jika pulang ke rumah.
“Selamat tiba.” Nenek menyambutnya dengan senang.” Mulai sekarang ini akan menjadi rumahmu.”
Nenek memperlihatkan gugusan foto keluarga Ichijo.
“ Semua yakni leluhur kami.begitulah rupanya. Sapalah mereka semua.”
Aya pun membungkuk menyapa mereka semua.
Aya masuk ke kamar Kei. Dia tampak senang. Mencoba duduk di kasurnya yang empuk. Juga di sofanya yang cantik.
Tanpa sengaja Aya menyenggol remot tv sampai tv menyala dan memutar video Kei dan Anna. Aya mencoba mematikan tapi tak bisa. Aya lalu menontonnya.
Dia tiba datang masuk dan mengagetkannya. Ia marah pada Aya.” Siapa bilang kamu boleh melihatnya?” Kei menutup pintu dengan keras. Lalu menghampirinya,” Di mana sopan santunmu?”
“Maafkan aku. Tidak sengaja menyala. Apa gadis itu Anna? Dia cantik.”
“Itu tidak ada hubungannya denganmu.”
“Dengarlah. Sebelum kita tinggal bersama aku punya tiga aturan. Pertama jangan pernah menyentuh benda milikku dan Anna. Kedua jangan beritahu siapapun bahwa kita sudah menikah.”
“Apa?”
“Pernikahan ini hanya pertunjukkan.”
“Hanya pertunjukkan?”
“Pak kitamizawa memberimu dokumen bukan?”
Aya mengangguk patuh dan pribadi menunujukkan dan menunjukkan dokumennya. Kasihan Aya.
“Ini hukum ketiga. Ini untukmu.” Kei balik ngasih ke Aya. “ Perjanjian Perceraian”
“Ini…” Aya nggak bisa ngomong apa apa.
“Begitu bayinya lahir perceraian akan diberlakukan. Setelah itu kau akan dibayar 50 juta dolar. Setelah kamu melahirkan aku ingin kamu pergi dari hidupku.”
Dengan gemetar Aya bertanya,” Kenapa kamu tiba datang mengatakan ini?”
Kei berteriak marah,”Pernikahan diantara kita tanpa cinta. Ini hanya demi anak. Aku hanya menyayangi Anna. Makara,kamu dilarang jatuh cinta kepadaku.”
Aya menangis mendengarnya. “ ini yang kau rencanakan selama ini bukan?”
“Jika kamu jatuh cinta kepadaku kita akan segera memutuskan hubungan ini. Aku juga akan menutup pabrik. Sebaiknya kau ingat itu!”
“Baiklah. Aku…Aku hanya memintamu dan anna membesarkan anak itu dengan sepenuh hati. Hanya itu yang kubutuhkan.”Kata Aya pasrah.(berontak kek,gmn seh aya nurut aja)
“ Perjanjian ini dibentuk untuk membatasi keluhan dari orang yang berlagak polos. Tanda tangani.” Kei mengeluarkan pulpennya.
Aya menjelaskan dengan tabah” Aku dan adik iparku(kmrn trjmhnnya kakak)yang mengacaukan hidupmu.
Kamu punya alasan untuk marah.saya hanya butuh janjimu untuk melindungi pabrik.
Lalu saya akan melahirkan bayi itu dan menghilang dari pandanganmu.” Lalu Aya mengambil pulpen itu. Kei masih menatapnya marah.
Aya menandatanganinya dan mencoret bab “ Lima puluh juta sebagai kompensasi.”
Aya menyerahkankannya lagi pada Kei sambil berkata,” Aku tidak butuh uang.”
Aya terlihat murung.Kei mendapatkan dokumennya dan pergi begitu saja. Kasihan Aya.
Baca juga Sinopsis Unmei Kara Hajimaru Koi Episode 6
All images credit and content copyright : Fujj TV, VIU